Yang Ada Dibalik
Kesan
Aku telah terbiasa berjalan dalam
kesendirian
lewati lorong-lorong sunyi
pengabdian
berjuang menapaki jalan terjal kemandirian
di antara bebatuan cadas pengorbanan
yang dihindari orang
aku telah terbiasa bersua kegersangan
yang panjang
berjuang menggali khazanah temukan makna
aku telah terbiasa dirayu goda kenyamanan
diantara puing kesepian dan
kerapuhan manusiawi
aku telah tebiasa membalut luka
dalam kesunyian
diantara tumpukan duri yang
tersembunyi dalam kemunafikan
Tak dapat disangkal tak dapat dihindari
ada kesan yang tergambar dari
wajah tanpa topeng
mata yang mengupas tuntas tanpa banyak
argumen
senyum yang lebih sedikit,
mungkin demi menjaga estetika
jauh dari kata romantis dalam
banyak urusan
lengan kokoh mencipta kecemasan
hingga tak sedikit yang takut
mendekat…
Yang ada dibalik kesan itu
tersedia selalu hati yang lembut
dan tulus
garis-garis wajah menceritakan
karakter yang menginjak tanah
tidak ada kebohongan apalagi
manipulasi dalam pancaran mata
bibir yang siap sedia menitahkan
apresiasi dan dukungan
jika perlu dengan kritik yang dibungkus dalam bahasa yang
menyadarkan
jemari yang menceritakan
kedisiplinan dan kerja keras
dan tapak-tapak perjalanan
meninggalkan jejak yang tegas dan jelas
menjadi inspiras tentang arti
kehidupan…
Aku akan terus berjalan dalam
kesendirian yang otentik
menyatu dengan rasa tanggung
jawab tanpa mengejar popularitas
memintal benang-benang kasih dan
ketulusan
lewat jemari yang terulur memberi
tanpa memilah
merajut tenun kebijaksanaan dalam
realitas penuh keraguan
untuk potensi yang harus dibangun
sebagai talenta
sebab karya yang terberi adalah
kepercayaan
Yang ada dibalik kesan…
kusediakan hatiku
kusematkan pikiran-pikiranku
kujejakan langkah-langkahku
kosisten dalam satu tujuan
hanya untuk kebaikan banyak
orang…
***
19 Juni 2025
2 Komentar
Trmks Ina, teruslah berjalan dalam keheningan karena didalamnya selalu ada cinta yg menguatkan .
BalasHapusmksh banyak kak untuk apresiasi dan dukungannya...
Hapus